Komdigi Ungkap Judi Online Bisa Rugikan Negara hingga Rp1.000 T

9 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat potensi kerugian negara akibat praktik judi online atau judol dapat mencapai sekitar Rp1.000 triliun pada akhir 2025, apabila tidak dilakukan intervensi.

Estimasi kerugian ini merujuk pada data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Brigjen Pol Alexander Sabar mengatakan praktik judi online telah menjadi persoalan serius di ruang digital dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Praktek judi online ini telah mengikis produktivitas, menghancurkan ekonomi keluarga, dan merusak masa depan generasi muda," ujarnya dalam acara Pelepasan dan Sosialisasi Kendaraan Kampanye 'Judi Pasti Rugi' oleh GoTo di Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (15/5).

Ia menegaskan persoalan ini bukan semata pelanggaran hukum, tetapi sudah menjadi ancaman digital yang nyata.

"Berdasarkan data dari PPATK, apabila tidak dilakukan intervensi terhadap judi online, maka terdapat potensi kerugian dari praktek ini yang dapat mencapai sekitar Rp1.000 triliun di akhir tahun 2025," katanya.

Komdigi merespons hal ini dengan langkah-langkah seperti pemutusan akses dan pemblokiran situs serta konten judi online.

Dalam periode 20 Oktober 2024 hingga Mei 2025, sebanyak 1,3 juta konten terkait judi online telah ditangani, dengan mayoritas berasal dari situs dan IP, yakni mencapai sekitar 1,2 juta, disusul oleh konten iklan di media sosial.

Selain langkah teknis, Alexander mengatakan pihaknya memperkuat koordinasi lintas sektor dengan lembaga penegak hukum dan penyelenggara sistem elektronik untuk menghadirkan upaya kolektif dalam pemberantasan judi daring.

Komdigi juga mengoperasikan layanan pelaporan publik melalui kanal aduan.id sebagai bagian dari pelibatan masyarakat dalam pengawasan ruang digital.

Alexander menyatakan pemberantasan judi online perlu diimbangi dengan pendekatan edukatif.

"Melawan judi online tidak hanya melarang tanpa memberikan edukasi, jadi kegiatan ini salah satu upaya kita untuk memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat yang ada dari level bawah dan utamanya daerah-daerah yang mungkin belum terjangkau informasi melalui media-media online," kata dia.

Ia juga menyebut pentingnya kegiatan langsung yang bersifat tatap muka, terutama untuk menjangkau kelompok masyarakat yang minim akses digital. Edukasi lapangan pun dianggap sebagai pelengkap dari intervensi digital dan teknis yang telah berjalan.

Komdigi menyampaikan apresiasi terhadap dukungan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, dalam kampanye literasi digital, dan mengimbau lebih banyak pihak untuk terlibat aktif.

Salah satu inisiatif edukatif yang didukung Komdigi adalah kampanye 'Judi Pasti Rugi' yang diinisiasi oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melalui anak perusahaannya, GoPay.

Kampanye ini mencakup peluncuran mobil edukasi keliling yang akan menyambangi 30 kota di Indonesia, serta kerja sama dengan berbagai platform digital dan mitra seperti TikTok, Google, dan Telkomsel untuk menyampaikan pesan bahaya judi online secara luas.

"Sekali lagi kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh GoTo ini dan kami titip untuk bersama-sama kita memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menolak segala bentuk aktivitas negatif di ruang media digital kita dan terutama juga terkait masalah judi online ini," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
| | | |