Menko Pangan Dorong Nilai Tambah Perkebunan Kopi, Coklat, hingga Lada

8 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Indonesia terus memperkuat sektor pertanian dengan mengarahkan perhatian pada pengembangan perkebunan rakyat, khususnya komoditas unggulan seperti kopi, coklat, kelapa, cengkih, dan lada.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi ketahanan pangan dan peningkatan nilai tambah produk perkebunan nasional.

Usai membuka kegiatan World of Coffee Jakarta 2025, di Jakarta International Convention Center, Kamis (15/5), ia mengatakan hal ini menjadi perhatian pemerintah setelah berhasil mengembangkan beras yang kini stoknya sudah mencapai 3,7 juta ton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka fokus kita sekarang untuk mengembangkan perkebunan rakyat seperti kopi, coklat, kelapa, cengkih, dan lada. Karena ini harganya sekarang lagi bagus-bagusnya. Agar produktivitasnya naik. Paling tidak bibitnya yang bagus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).

Pada kesempatan tersebut, Zulhas memaparkan beberapa strategi yang telah disiapkan untuk mengembangkan perkebunan rakyat. Salah satu fokus utamanya adalah mendorong para petani untuk melakukan pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Menurutnya, pengelolaan keuangan yang kurang optimal dapat berdampak pada penurunan produktivitas lahan, yang pada akhirnya memengaruhi pendapatan petani.

Ia pun membandingkan dengan petani di Vietnam yang memiliki kebiasaan menginvestasikan kembali hasil panen untuk pengembangan lahan mereka.

"Nah kalau petani Vietnam lain itu, kalau dapat uang banyak, uangnya itu dikembalikan kebunnya agar lebih bagus. Pengolahannya lebih bagus, penataannya lebih bagus," imbuh Zulhas.

Sementara di Indonesia, lanjut dia, ketika petani mendapat penghasilan besar, sering kali dana tersebut tidak kembali ke kebun, melainkan digunakan untuk kebutuhan konsumtif seperti membeli rumah, motor, atau mobil. Akibatnya, produktivitas kebun lama-kelamaan menurun.

Untuk mewujudkan pengembangan perkebunan rakyat, dirinya menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak. Ia menegaskan bahwa upaya ini tidak dapat dilakukan oleh satu kementerian atau lembaga saja.

"Nggak mungkin sendiri. Harus seluruh, mulai pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kementerian lembaga, sama-sama kita untuk mendukung petani kita saatnya sekarang yang selama ini perkebunan rakyat ini kan ketinggalan," terangnya.

Terkait dengan penyelenggaraan World of Coffee Jakarta 2025, Zulhas mengapresiasi acara tersebut sebagai pengakuan terhadap kualitas kopi Indonesia di kancah global. Ia mencatat bahwa ini merupakan pertama kalinya pameran kopi dunia diselenggarakan di Jakarta.

"Ini pertama kali di tempat kita sini. Tentu ini artinya pengakuan terhadap kopi Indonesia," pungkas dia.

(rir)

Read Entire Article
| | | |