Yogyakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan melarang kegiatan pesta kembang api saat malam Tahun Baru 2026 nanti.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran untuk dasar pelarangan itu.
"Kami sudah membuat surat edaran melarang (pesta kembang api)," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (26/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto tak menampik soal instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai larangan pesta kembang api di malam pergantian tahun yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan surat edaran ini.
Sebagai implementasi dari surat edaran itu, kata Hasto, pemkot melalui jajaran Satpol PP bersama kepolisian berencana melaksanakan penertiban nantinya.
"Inggih, sifatnya mengatur. Terkait pelarangan dan sanksi menjadi kewenangan kepolisian, kami sifatnya mendukung pelarangan," imbuh Hasto.
Terpisah, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia mengatakan, pihaknya telah mengimbau agar acara pesta kembang api untuk merayakan malam pergantian tahun di wilayahnya diganti dengan momen refleksi, sekaligus mendoakan sesama yang terdampak bencana ekologis di Sumatra.
"Kita doakan saudara kita yang kena bencana alam diberikan ketabahan dan segera dipulihkan kondisi seperti semula dan tidak ada bencana lagi di Indonesia," kata Pandia saat dihubungi.
Pandia menambahkan, Polresta Yogyakarta berencana lebih mensosialisasikan imbauan ini ke depannya. Sementara untuk penindakan di lapangan akan memprioritaskan cara-cara humanis.
"Kita persuasif dan humanis himbauan," tutupnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan izin pesta kembang api pada malam puncak pergantian Tahun Baru 2026 pada Rabu (31/12) pekan depan.
Pasalnya, kata dia, Indonesia masih dalam suasana kedukaan akibat bencana banjir dan longsor yang sporadis melanda tiga provinsi di Sumatra pada akhir November lalu.
"Kami tidak memberikan rekomendasi untuk penggunaan kembang api akhir tahun karena kita tahu situasi saat ini semuanya sedang menghadapi situasi yang kita merasakan suasana kebatinan yang sama, dan kita sama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang sekarang terdampak bencana di Sumatra," katanya.
Sigit lebih mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan perayaan tahun baru dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti mendoakan masyarakat terdampak bencana Sumatra.
Ia berharap masyarakat dapat memahami alasan tidak dikeluarkannya izin penggunaan kembang api serta dapat merasakan suasana kebatinan masyarakat yang terkena bencana.
(fra/kum/fra)

















































