Seorang Muslim di Prancis Ditikam 50 Kali di Dalam Masjid Hingga Tewas

9 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang Muslim bernama Aboubakar Cisse ditikam puluhan kali hingga tewas di sebuah masjid di Prancis pada Jumat (25/4). Pelaku, yang disebut pejabat Prancis sebagai 'Islamofobia' memfilmkan kejadian sambil meneriakkan kebencian pada Islam.

Cisse adalah pemuda Mali berusia 20-an diserang saat sendirian di dalam masjid yang berada di desa La Grand-Combe di wilayah Gard. Awalnya dia sempat berdoa bersama pelaku kemudian ditikam hingga 50 kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku, yang diketahui bernama Olivier A, menikam korban sambil mengambil video menggunakan ponsel. Video itu kemudian dikirim ke orang lain lantas diunggah ke media sosial sebelum dihapus.

Berdasarkan penjelasan AFP di video itu terlihat pelaku menghina 'Allah', istilah Arab untuk Tuhan, tepat setelah melakukan serangan. Selain itu rekaman juga menunjukkan korban menggeliat kesakitan.

Pembunuhan itu sendiri tak terekam dalam video yang diunggah ke media sosial, tetapi direkam kamera keamanan di dalam masjid.

Pelaku menyadari keberadaan kamera keamanan itu dan dalam video yang diambilnya dia terdengar berkata, "Saya akan ditangkap, itu sudah pasti".

Pelaku diketahui lahir di Prancis pada 2004, kini pengangguran tanpa catatan kriminal, dan bukan seorang Muslim.

Jenazah korban baru ditemukan pagi saat jamah lain tiba di masjid menjelang salat Jumat. Kemudian pada Minggu sekitar 1.000 orang berbaris di La Grand Combe untuk mengenang korban.

Prancis merespons

Presiden Emmanuel Macron pada Minggu menanggapi pembunuhan ini. Dia bilang tidak ada tempat di Prancis untuk rasisme dan kebencian.

"Rasisme dan kebencian berdasarkan agama tidak boleh mendapat tempat di Prancis. Kebebasan beribadah tidak boleh dilanggar," tulis Macron di X.

Sebelumnya pada Sabtu, Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou telah mengecam kejadian ini yang dia sebut 'kekejaman Islamofobia'.

"Seorang jamaah dibunuh kemarin," tulis Bayrou di X.

"Kekejaman Islamofobia itu ditampilkan dalam sebuah video," tambahnya.

"Kami berdiri bersama orang-orang terkasih korban, bersama para penganut agama yang sangat terkejut. Sumber daya negara dimobilisasi untuk memastikan pembunuhnya ditangkap dan dihukum," tulis Bayrou lagi.

Dewan Umat Muslim Prancis (CFCM) mengatakan mereka 'ngeri' oleh 'serangan teroris anti-Muslim' dan mendesak umat Muslim di Prancis untuk 'sangat waspada'.

"Pembunuhan seorang jamaah di masjid adalah kejahatan tercela yang pasti akan membuat hati seluruh rakyat Prancis gusar," kata Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi Prancis (CRIF).

Jaksa regional Abdelkrim Grini mengatakan motif Islamfobia dijadikan petunjuk utama oleh penyidik kasus ini. Meski begitu dia bilang hal itu bisa jadi bukan satu-satunya berdasarkan 'unsur-unsur tertentu'.

Pelaku dianggap Grini punya potensi berbahaya dan penting ditangkap sebelum korban bertambah banyak.

(fea/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |