Surat Shad Ayat 54: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsirnya

6 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Jika kamu merasa sedang berada dalam kesulitan, cobalah untuk membaca Surat Shad ayat 54. Sebab di dalamnya terdapat janji Allah bahwa terdapat kenikmatan yang tiada habisnya di kehidupan berikutnya.

Berikut bacaan Surat Shad ayat 54 dalam Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Surat Shad adalah surat Makkiyah yang terdiri atas 88 ayat. Dalam surat ini, Allah Swt berfirman bahwa Al Quran adalah kitab yang agung dan siapa pun yang membaca serta mengikutinya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Terdapat banyak ayat yang memiliki makna mendalam dalam surat ini, salah satunya pada ayat 54.


Bacaan Shad ayat 54

Berikut bacaan surat Shad ayat 54 dalam teks Arab, latin, dan terjemahannya melansir dari Quran NU Online.


اِنَّ هٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهٗ مِنْ نَّفَادٍۚ ۝٥٤

Arab-latin: inna hâdzâ larizqunâ mâ lahû min nafâd

Artinya: Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki (dari) Kami yang tidak habis-habisnya.

Ayat ini merupakan bagian dari gambaran tentang balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang bertakwa di surga. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah menjelaskan berbagai kenikmatan surga, seperti tempat yang nyaman dan pendamping yang baik.

Kemudian dalam ayat 54 ini, Allah menegaskan bahwa semua karunia itu adalah rizki dari-Nya dan bahwa nikmat tersebut tidak akan pernah habis atau berkurang.

Kata "ما له من نفاد" berarti "yang tidak ada habisnya", menggambarkan keabadian dan kelimpahan nikmat surga. Ini berbeda dengan nikmat dunia yang bersifat sementara, terbatas, dan bisa sirna.


Tafsir Shad ayat 54

Tiap ulama memiliki tafsir yang berbeda-beda mengenai Shad ayat 54. Berikut beberapa tafsir Surat Shad ayat 54.

1. Tafsir Wajiz

Sungguh, karunia besar dan mulia inilah rezeki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya dan tidak pula berkurang. Kami berikan karunia itu kepada hamba-hamba yang taat dan berbakti.


2. Tafsir Tahlili

Allah menegaskan bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga itulah yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa, yang pasti datang setelah manusia seluruhnya dibangkitkan kembali dari kubur, dan diadili di Padang Mahsyar. Allah menegaskan bahwa nikmat yang ada di surga itu bukan sembarang kenikmatan, tetapi nikmat yang abadi.


3. Tafsir Ibnu Katsir Surat Shad Ayat 50-54

Allah Swt. memberitahukan tentang para hamba-Nya yang mukmin dan berbahagia, bahwa bagi mereka di akhirat benar-benar terdapat tempat kembali yang terbaik. Kemudian dijelaskan dengan firman-Nya: (surga 'Adn), yaitu surga yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.

Huruf alif dan lam di sini bermakna idhafah, seakan-akan disebutkan bahwa dibukakan bagi mereka seluruh pintu surga. Artinya, ketika mereka mendatangi surga, semua pintunya akan dibukakan bagi mereka.

Firman Allah Swt.: (di dalamnya mereka bertelekan di atas dipan-dipan), yaitu mereka duduk bersandar di atas ranjang-ranjang yang berhias kelambu, sambil meminta buah-buahan yang banyak di surga itu. Apa pun yang mereka minta, akan mereka peroleh sesuai keinginan mereka.

(Dan minuman), yakni berbagai macam minuman yang mereka inginkan, akan diantarkan oleh para pelayan dengan gelas, cerek, dan sloki yang berisi minuman dari air yang mengalir (lihat Surah Al-Waqi'ah ayat 18).

(Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya), artinya bidadari-bidadari itu hanya memandang kepada suami-suami mereka dan tidak menoleh kepada laki-laki selain mereka. (Dan sebaya umurnya), yaitu mereka memiliki usia yang sama. Demikianlah makna yang dijelaskan oleh Mujahid, Sa'id bin Jubair, dan As-Suddi.

(Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan) (ayat 53), yaitu apa yang telah disebutkan tentang gambaran surga, yang merupakan janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Mereka akan dimasukkan ke dalam surga itu setelah dibangkitkan dari kubur dan diselamatkan dari neraka.

Kemudian Allah Swt. memberitahukan bahwa surga itu tidak akan habis, tidak akan punah, dan tidak akan hilang. Maka Allah berfirman: (Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya) (ayat 54), sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Nahl ayat 96: (Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal); dan dalam Surah Hud ayat 108: (Sebagai karunia yang tiada putus-putusnya); serta dalam Surah Fushshilat ayat 8: (Bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya)-yakni pahala itu tidak pernah terputus.

Demikian pula firman-Nya dalam Surah Ar-Ra'd ayat 35: (Buahnya tiada henti-hentinya, dan naungannya demikian pula. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir adalah neraka). Masih banyak lagi ayat-ayat yang senada dengan ini.

Demikian penjelasan dari Quran Surat Shad ayat 54 dalam Arab, latin, dan terjemahannya. Semoga bermanfaat.

(fef/sac/fef)

Read Entire Article
| | | |