Trump Revisi Tarif Otomotif, Pabrikan Mobil AS Bisa Bernapas Lega

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menandatangani perintah eksekutif untuk melonggarkan dampak kebijakan tarif otomotifnya. Keputusan ini muncul di tengah kekhawatiran industri otomotif imbas perang dagang AS dan China.

Dalam keputusan tersebut, tarif sebesar 25 persen untuk kendaraan impor ke AS masih tetap berlaku. Kendati demikian, kebijakan baru ini bertujuan untuk mengurangi tingkat tarif keseluruhan untuk impor kendaraan yang dihasilkan dari pungutan terpisah, seperti tarif tambahan 25 persen untuk baja dan aluminium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kebijakan tersebut, tarif tambahan 25 persen untuk suku cadang mobil juga akan mulai berlaku pada 3 Mei. Namun, untuk kendaraan yang dirakit di AS dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan penggantian sebagian pungutan tersebut selama dua tahun.

Penggantian biaya terkait suku cadang tersebut mencakup potensi penggantian sebesar 3,75 persen dari nilai mobil buatan AS yang dirakit sebelum 1 Mei 2026. Setelah itu, batas penggantian diturunkan menjadi 2,5 persen dari nilai mobil hingga 30 April 2027.

Pemerintah AS mengatakan mereka menghitung tarif tersebut dengan menerapkan bea 25 persen hingga 15 persen dari nilai kendaraan rakitan AS pada tahun pertama, dan bea 25 persen hingga 10 persen dari nilai tersebut pada tahun kedua.

Belum diketahui bagaimana pabrikan mobil akan mendapatkan penggantian seperti itu. Namun demikian, tawaran tersebut berlaku surut ketika tarif mulai berlaku pada 3 April.

"Kami hanya ingin membantu mereka selama masa transisi kecil ini," kata Trump, Selasa (29/4), melansir CNBC.

"Jika mereka tidak bisa mendapatkan suku cadang, kami tidak ingin menghukum mereka," imbuhnya.

Pelonggaran tarif otomotif dilakukan setelah para produsen mobil dan kelompok kebijakan otomotif melobi pemerintahan Trump untuk mendapatkan keringanan, terutama dari efek menumpuknya bea masuk.

Pekan lalu, enam kelompok yang mewakili industri otomotif AS, termasuk Aliansi untuk Inovasi Otomotif yang mewakili sebagian besar produsen mobil besar, bergabung untuk melobi pemerintahan Trump agar tidak menerapkan tarif suku cadang mobil.

"Presiden Trump telah mengindikasikan keterbukaannya untuk mempertimbangkan kembali tarif 25 persen untuk suku cadang otomotif impor - serupa dengan keringanan tarif yang baru-baru ini disetujui untuk barang elektronik konsumen dan semikonduktor. Hal ini akan menjadi perkembangan positif dan merupakan kelegaan yang disambut baik," ujar mereka dalam sebuah surat kepada Trump.

Mereka mengatakan pungutan yang akan datang dapat membahayakan produksi otomotif AS. Mereka juga mengingatkan bahwa saat ini banyak pemasok mobil sudah dalam kesulitan dan tidak akan mampu membayar kenaikan biaya tambahan, yang bisa berdampak ke masalah industri yang lebih luas.

CFO General Motors Paul Jacobson mengatakan bahwa dampak tarif di masa depan bisa menjadi signifikan.

Di tengah ketidakpastian peraturan dan kenaikan biaya yang diperkirakan, GM menghentikan panduan 2025, yang tidak memperhitungkan tarif; menangguhkan pembelian kembali saham; dan menunda panggilan investor kuartalan selama dua hari hingga Kamis.

Jennifer Safavian, CEO Autos Drive America, perwakilan produsen mobil asing besar yang beroperasi di AS, menyambut baik keputusan terbaru Trump. Ia menilai keputusan ini sebagai bantuan untuk para produsen mobil, meski masih banyak yang harus dilakukan.

Safavian tetap mendesak Trump untuk menciptakan iklim yang pro-pertumbuhan dan regulasi agar manufaktur AS dapat berkembang.

Raksasa otomotif AS, Ford, juga menyampaikan apresiasi atas revisi kebijakan tersebut. Namun, mereka mengaku terus menghadapi kenaikan biaya yang signifikan.

"Ford menyambut baik dan menghargai keputusan Presiden Trump ini, yang akan membantu mengurangi dampak tarif terhadap produsen mobil, pemasok, dan konsumen," kata CEO Ford Jim Farley dalam sebuah pernyataan.

Pemilik Stellantis John Elkann juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya Stellantis menghargai langkah-langkah keringanan tarif yang diputuskan oleh Trump.

"Sementara kami menilai lebih lanjut dampak dari kebijakan tarif terhadap operasi kami di Amerika Utara, kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dengan Pemerintah AS untuk memperkuat industri otomotif Amerika yang kompetitif dan merangsang ekspor," tuturnya.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |