Jakarta, CNN Indonesia --
Viral situasi orang tua atau orang dewasa membawa anak-anak di bawah umur menyaksikan film yang sudah jelas diberi label batasan usia untuk 17 tahun ke atas.
Salah satunya yang ramai saat mereka tampak selesai menyaksikan Pengepungan di Bukit Duri, film yang sejak awal sudah memberikan trigger warning mengenai konten yang akan ditayangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"17+ Cerita ini mengandung elemen kekerasan dan ketegangan rasial yang bisa memicu trauma. Pertimbangkan sebelum menonton," bunyi trigger warning yang sudah disuarakan di media sosial film dan rumah produksi jauh sebelum tayang.
Sebelum film diputar, terdapat pula pengumuman dan informasi dari Lembaga Sensor Film bahwa film tersebut untuk penonton dewasa atau berusia di atas 17 tahun.
Namun, dalam video yang viral dan sejumlah unggahan netizen di TikTok dan X, jelas terlihat anak-anak berada dalam studio yang memutarkan Pengepungan di Bukit Duri, film untuk penonton dewasa.
Anak-anak itu jalan dan melompat-lompat keluar dari studio saat credits Pengepungan di Bukit Duri diputar di layar lebar.
Kolom komentar salah satu video yang viral itu langsung diramaikan testimoni netizen lain mengatakan alami situasi serupa, yakni anak-anak menyaksikan film tersebut.
"Ya ampun Pengepungan Bukit Duri benar-benar enggak cocok ditonton bocah, yang gede aja banyak hal triggering dan bikin pusing."
"Semalam nonton banyak banget bocahnya. Gila banget orang tuanya bawa anak di bawah umur nonton dengan enggak sesuai usianya," timpal salah satu netizen.
"Gue kaget banget kemarin abis nonton Pengepungan di Bukit Duri di depan gue ada orang tua bawa anak kecil 4 ORANG," komentar yang lain.
"Semalam ada anak kecil dua orang, kira-kira berusia 8 dan 6 tahun diajak nonton Pengepungan di Bukit Duri. Teruntuk kalian yang sudah menjadi orang tua, harap lebih bijak lagi mengajak anak anda yang masih bocil menonton di bioskop," tulis netizen.
Klasifikasi usia oleh LSF
Label 17+ diberikan untuk tontonan dengan beberapa pertimbangan, bukan hanya berkaitan dengan konten seks.
Berdasarkan laman resmi Lembaga Sensor Film (LSF), label 17+ diberikan juga untuk "film yang berisi tema, judul, adegan visual serta dialog dan/atau monolog yang sesuai dengan penonton berusia 17 (tujuh belas) tahun ke atas."
"Berkaitan dengan seksualitas yang disajikan secara proporsional dan edukatif; Berkaitan dengan kekerasan yang disajikan secara proporsional; dan/atau tidak menampilkan adegan sadisme."
Tak hanya Pengepungan di Bukit Duri, banyak netizen juga mengeluhkan temuan beberapa orang tua masih membawa anak-anak di bawah umur untuk menonton Pabrik Gula Uncut yang diberi label sensor dewasa atau penonton berusia 21 tahun ke atas.
Rumah produksi sebelumnya memastikan penayangan Pabrik Gula Uncut pun hanya pada malam hari sebagai upaya tepat tepat sasaran sesuai batas usia yang diberikan lembaga sensor.
"Capek menghadapi orang tua yang mau nonton Pabrik Gula uncut tapi bawa bocah," tulis netizen.
"Apa kabar film Pabrik Gula Uncut yang kategorinya 21+ tapi yang nonton real bocah?"
"Jangan kan Pengepungan di Bukit Duri, saya kemarin nonton Pabrik Gula Uncut ada anak SMP," tulis yang lain.
Lanjut ke sebelah...