6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Otak Cepat Tua

5 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerutan di wajah dan rambut yang mulai memutih sering kali menjadi tanda-tanda penuaan yang paling terlihat. Tapi tahukah Anda bahwa otak juga bisa ikut menua, bahkan lebih cepat dari yang dikira jika tidak dijaga.

Penuaan otak merupakan penurunan alami fungsi dan struktur otak seiring bertambahnya usia. Menurut Caitlin Shure, pakar neuroscience dari NextSense, hal ini mencakup berkurangnya koneksi antar sel otak, penurunan efisiensi sinyal, serta melemahnya kemampuan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan belajar hal baru.

Namun, tak sedikit kebiasaan sehari-hari yang tanpa Anda sadari justru mempercepat proses tersebut. Simak enam kebiasaan berikut yang diam-diam bisa membuat otak lebih cepat "tua" agar bisa segera Anda hindari:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Terlalu banyak duduk

Duduk berjam-jam di depan komputer atau TV tak hanya bikin badan pegal, tapi juga memperlambat aliran darah dan oksigen ke otak. Hal ini berdampak langsung pada kesehatan kognitif.

Ingat, Aktivitas fisik bisa merangsang pelepasan faktor pertumbuhan seperti brain-derived neurotrophic factor (BDNF) yang membantu pertumbuhan sel otak baru dan memperkuat koneksi otak.

Makanya, penting untuk meluangkan waktu bergerak minimal 150 menit per minggu. Jalan kaki santai, berkebun, atau naik sepeda bisa jadi pilihan menyenangkan.

2. Tidak mengelola stres

Stres yang dibiarkan menumpuk bisa mempercepat penuaan otak. Hormon stres seperti kortisol dalam jumlah tinggi berkepanjangan bisa merusak memori, terutama pada area hippocampus yang penting untuk belajar dan mengingat.

Penelitian menunjukkan bahwa stres bahkan bisa mengganggu kemampuan mengingat kata atau informasi yang baru dibaca atau didengar. Agar otak tak cepat tua, coba teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, berjalan-jalan santai, atau curhat dengan orang terpercaya atau profesional.


3. Kurang tidur

Tidur bukan hanya soal istirahat. Saat tidur, otak melakukan "pembersihan", membuang racun yang bisa memicu penyakit seperti Alzheimer atau Parkinson.

Melansir Eating Well, tidur 7-9 jam setiap malam sangat penting untuk menjaga fungsi otak. Dianjurkan untuk membuat rutinitas malam yang menenangkan. Hindari makan berat, alkohol, atau menatap layar gadget terlalu dekat dengan waktu tidur.

4. Jarang bersosialisasi

Merasa kesepian ternyata bisa berdampak buruk bagi otak. Studi menunjukkan bahwa orang yang merasa kesepian cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena Alzheimer.

Menjaga koneksi sosial, terutama lewat pertemuan langsung, sangat penting untuk menjaga ketajaman otak. Jadwalkan waktu rutin untuk bertemu teman atau keluarga. Interaksi langsung memberi stimulasi emosional dan kognitif yang sehat.

5. Multitasking berlebihan

Mengerjakan banyak hal sekaligus mungkin terdengar produktif, tapi sebenarnya justru membuat otak cepat lelah. Fokus yang terus berganti menciptakan "residu perhatian" yang menurunkan konsentrasi dan kemampuan berpikir.

Fokus pada satu tugas dalam satu waktu. Latih konsentrasi lewat aktivitas seperti menulis jurnal, membaca buku, atau bermain teka-teki logika.

6. Terlalu banyak makanan olahan

Makanan tinggi gula dan ultra-processed food dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan otak. Ini meningkatkan risiko penurunan daya pikir bahkan stroke.

Solusinya, perbanyak konsumsi makanan utuh seperti buah, sayur, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Nutrisi sehat adalah bahan bakar utama otak yang tahan lama.

[Gambas:Video CNN]

(tis/tis)

Read Entire Article
| | | |