Ajudan Jokowi soal Kedatangan Sespimmen Polri: Belajar Kepemimpinan

3 hours ago 1

Solo, CNN Indonesia --

Peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler angkatan ke-65 berkunjung ke kediaman Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi), Kamis (17/4) lalu.

Hal itu pun dikonfirmasi ajudan Jokowi yang berasal dari kepolisian, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah. Syarif menegaskan kunjungan peserta Sespimen Polri itu hanya sebatas silaturahmi biasa, termasuk belajar soal kepemimpinan dari Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka hanya peserta didik yang menimba ilmu ke bapak (Jokowi), tentang ilmu kepemimpinan, manajemen, dan lain sebagainya," kata Syarif saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/4).

Syarif yang juga menjadi salah satu peserta didik Sespimen Polri itu mengatakan rekan-rekannya ingin belajar dari Jokowi karena sudah berpengalaman memimpin bangsa dan negara Indonesia selama 10 tahun.

"Kami minta petuah-petuah beliau, kalau diterapkan di polisi bagaimana," kata dia.

Selain belajar kepemimpinan, Jokowi juga memberi berbagai masukan kepada peserta didik Sespimmen Polri. Salah satunya mengenai pesatnya perkembangan teknologi.

"Bagaimana nanti strategi menghadapi disrupsi teknologi seperti AI (artificial intelligence). Kita sebagai polisi harus siap," kata dia.

Syarif menjelaskan, kunjungan serupa juga dilakukan instansi pendidikan di luar Polri. Sebelumnya, Jokowi juga menerima audiensi dari SMA Taruna Nusantara dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di kediaman pribadinya di Solo.

"Pada tanggal 30 Desember 2024 kemarin, Bapak juga ada audiensi dari SMA Taruna Nusantara dan Akademi Angkatan Udara. Jadi ini sesuatu yang biasa saja," kata Syarif.

Sebelumnya viral di media sosial cuplikan-cuplikan rekaman video yang menampilkan Serdik Sespimmen Polri datang ke rumah Jokowi di Solo. Ada pula rekaman video lain yang menampilkan para serdik itu berbincang dengan Jokowi.

Kunjungan itu turut menjadi perbincangan di media sosial. Terlebih, kunjungan itu ditengah isu 'matahari kembar' yang belakangan mencuat.

Isu matahari kembar mencuat setelah sejumlah menteri dan petinggi lembaga negara menemui Presiden Jokowi selama libur lebaran 2025 lalu. Sebagian pihak menuding pertemuan-pertemuan tersebut menunjukkan menteri-menteri tersebut masih loyal pada Jokowi.

Merespons rumor soal 'Matahari Kembar' itu, Jokowi pun sudah buka suara. Ayah dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu menampik tuduhan adanya dualisme kepemimpinan di pemerintahan itu.

Jokowi menegaskan kepemimpinan nasional saat ini dipegang Presiden RI Prabowo Subianto saat ini.

"Mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar. Matahari itu hanya satu yaitu Presiden Prabowo Subianto. Sudah jelas," kata Jokowi, saat ditemui di kediamannya, Senin ini.

Jokowi mengatakan kunjungan para menteri Prabowo tersebut sebagai hal yang lumrah. Apalagi kunjungan tersebut dilakukan dalam suasana lebaran atau silaturahmi hari raya Idulfitri.

"Apa yang salah (dari kunjungan para menteri)? Silaturahmi di hari lebaran kan sangat baik, kepada siapa pun ya," kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi memastikan hubungannya dengan Prabowo selaku presiden saat ini masih terjalin baik. Meski tak sempat menghadiri Open House di Istana Kepresidenan pada hari raya Idul Fitri 2025, Jokowi memastikan ia sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

"Oh sudah (komunikasi). Hari lebaran, hari pertama itu video call nggak lama dengan beliau," kata Jokowi.

Tak hanya Presiden Prabowo, Jokowi juga menghubungi tokoh-tokoh lain untuk mengucapkan selamat lebaran, termasuk Wapres RI yang mendampinginya pada periode pemerintahan 2019-2024, Ma'ruf Amin.

"Pak Ma'ruf Amin juga, Pak Presiden Prabowo juga," kata Jokowi.

(syd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |