Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 65,43 poin atau naik 0,99 persen ke level 6.678 pada Jumat (25/4) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp10,12 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,90 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat empat kali. Sementara satu hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks menguat hingga 3,74 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 21 sampai dengan 25 April 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 3,97 persen dari Rp11.120 triliun menjadi Rp11.561 triliun pada penutupan pekan lalu. Namun, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 19,09 persen dari 22,54 miliar menjadi 18,23 miliar lembar saham.
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian pun mengalami penurunan sebesar 24,02 persen dari Rp14,56 triliun menjadi Rp11,06 triliun.
Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami penurunan 4,88 persen dari 1,17 juta kali transaksi menjadi 1,11 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp173,18 miliar dan sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp50,70 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (25/4).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat penguatan indeks saham selama periode 21-25 April disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, laporan keuangan kuartal I-2025 dari beberapa perusahaan, termasuk bank yang menunjukkan pertumbuhan tetap kuat.
Kedua, harga saham di IHSG masih tergolong murah karena sebelumnya sempat tertinggal dibandingkan pasar saham di negara lain, salah satunya akibat libur bursa di awal April.
"Ketiga, data ekonomi Indonesia juga cukup baik, seperti neraca dagang yang surplus dan nilai tukar rupiah yang tetap stabil, meskipun masih sedikit di atas target," ucap Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (27/4).
Untuk pekan depan, dirinya memperkirakan IHSG masih akan bergerak naik, meski terbatas, di kisaran support 6.537 hingga resistance 6.878. Ia melihat indikator teknikal MACD juga mengisyaratkan tren penguatan.
Faktor-faktor yang akan mempengaruhi IHSG pekan depan, kata dia, antara lain, laporan keuangan kuartal I-2025 dari berbagai perusahaan, rilis data inflasi Indonesia bulan April 2025 yang diperkirakan naik 1,2 persen dibanding tahun lalu, dan data ekonomi dari AS, seperti pertumbuhan PDB dan laporan ketenagakerjaan.
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham Rukun Raharja atau RAJA yang ditutup menguat 12 persen ke posisi 2.100 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi RAJA dapat menyentuh level 2.390 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk atau ACES yang ditutup menguat 5 persen ke posisi 525 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ACES dapat menyentuh level 590 pada pekan ini.
Ketiga, saham Surya Citra Media atau SCMA yang ditutup menguat 8,74 persen ke posisi 199 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi SCMA dapat menyentuh level 226 pada pekan ini.
Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG untuk sepekan ini masih berpeluang untuk menguat dengan area support di 6.557 dan resistance di 6.800.
"Beberapa hal yang diperkirakan mempengaruhi pergerakan pasar antara lain investor masih akan memperhatikan kebijakan tarif impor bari dari AS dan perkembangan perang dagang," ujarnya.
Selain itu, akan ada rilis data ekonomi penting dari AS dan China serta pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk atau SSMS yang ditutup di level 1.655 pekan lalu. Ia memproyeksi SSMS dapat menyentuh level 1.780 pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk atau BRMS yang ditutup di posisi 370 pekan lalu. Ia memproyeksi BRMS dapat menyentuh level 416 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham Bank Tabungan Negara atau BBTN yang ditutup menguat 1,97 persen ke level 1.035 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BBTN bisa menyentuh level 1.120 pada pekan ini.
(agt)