Magelang, CNN Indonesia --
Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur telah menyiapkan ketentuan bagi para pengunjung saat perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE akan dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Dikutip dari laman resmi InJourney Destination Management, detik-detik Waisak tahun ini akan jatuh pada Senin, 12 Mei pukul 23.55.29 WIB, yang akan diakhiri dengan pradaksina atau berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali.
Pada puncak acara, akan dilakukan pelepasan 2.569 lampion sebagai simbol cahaya perdamaian. Momen ini biasanya menjadi magnet yang menarik masyarakat untuk menghadiri perayaan Waisak di Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ketentuan bagi masyarakat yang ingin mengikuti langsung prosesi perayaan Waisak Nasional 2025 di Candi Borobudur, dikutip dari akun resmi Taman Wisata Candi Borobudur.
Pertama, umat, peserta dan penonton pelepasan lampion dipersilakan menggunakan area parkir di Kampung Seni Borobudur (KSB).
Di lokasi itu pula tersedia booth penukaran tiket Lampion via ticket.injourneydestination.id. Penukaran tiket dilayani di area lobby KSB pukul 13.00 - 19.00 WIB.
Selanjutnya, peserta dan penonton pelepasan lampion dapat masuk melalui Simpul Gate untuk proses pemindaian tiket.
Peserta dan penonton selanjutnya mengikuti petunjuk arah menuju marga utama untuk prosesi pelepasan lampion. Jalur kuning untuk pejalan kaki, sementara jalur hijau untuk EV Wara Wiri. Ikuti petunjuk arah menuju Marga Utama untuk prosesi pelepasan lampion.
Bagi peserta yang akan mengikuti prosesi pelepasan lampion dapat menunjukkan tiket gelang di gerbang masuk venue. Peserta wajib mengikuti arahan panitia menuju titik duduk pelepasan lampion.
Pengunjung dengan tiket nonton lampion dapat menyaksikan dari sisi bagian luar batas area pelepasan lampion dan tidak diizinkan untuk masuk ke dalam area pelepasan lampion.
Menukil laman resmi InJourney, Ketua Panitia Festival Lampion Waisak 2569 BE, Fatmawati, mengatakan peserta yang mengikuti pelepasan lampion dihimbau mengenakan pakaian yang sopan dan berwarna putih.
"Peserta datang dari beragam latar belakang dengan tujuan untuk turut merasakan kesakralan prosesi Waisak di Borobudur. Di bawah cahaya bulan dan kilauan ribuan lampion, menjadi momentum untuk merenung dan merasakan kedamaian sejati lahir dari dalam diri," katanya.
Fatmawati menambahkan Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) menggandeng Drone Show Indonesia mempersembahkan pertunjukan visual dalam bentuk drone show yang akan menjadi salah satu puncak dari perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur.
Dikatakan Fatmawati, drone show ini memvisualisasikan perjalanan pencerahan Sang Buddha, dimulai dari kelahiran, pertapaan, pencerahan dan proses mangkatnya.
"Cerita visual edukatif melalui storytelling ini harapannya bisa membawa makna Waisak lebih dalam dan dapat lebih mudah dimengerti oleh publik," ucapnya.
(kum/pta)