Perang Dagang AS-China Memanas, Pakar Ingatkan Risiko Keamanan Siber

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 12:01 WIB

Pakar mewanti-wanti risiko keamanan siber di tengah perang dagang yang kian memanas antara Amerika Serikat dan China. Simak penjelasannya. Ilustrasi. Pakar mewanti-wanti risiko keamanan siber di tengah perang dagang yang kian memanas antara Amerika Serikat dan China. (Foto: iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar mewanti-wanti risiko keamanan siber di tengah perang dagang yang kian memanas antara Amerika Serikat dan China. Simak penjelasannya.

Pakar dari Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan siber dari Rusia, mengatakan bahwa selama periode ketidakpastian ekonomi risiko penipuan biasanya meningkat, seperti yang umum terjadi dalam lingkup keuangan yang tidak stabil.

"Pelaku kejahatan mungkin mencari cara untuk mengeksploitasi situasi di beberapa area utama," kata Tim Riset Ancaman Kaspersky, dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa ancaman siber yang bisa terjadi di antaranya adalah; pertama, meningkatnya penipuan belanja online. Menurut Kaspersky ada kemungkinan penipuan belanja online meningkat karena para penipu memanfaatkan peningkatan permintaan barang yang diperkirakan akan menjadi lebih mahal.

Menurut Kaspersky, para penipu bisa jadi membuat situs web palsu yang meyakinkan atau mengirim email penipuan canggih yang mempromosikan "diskon pra-tarif."

Konsumen yang tergesa untuk mendapatkan harga lebih rendah dapat secara tidak sadar memberikan informasi keuangan kepada operator penipu, yang menyebabkan kerugian finansial atau pencurian identitas.

Kedua, gangguan rantai pasokan atau supply chain dapat memaksa bisnis dan konsumen untuk segera mencari pemasok alternatif, yang biasanya dilakukan dengan proses pemeriksaan yang kurang ketat di tengah situasi seperti sekarang.

"Hal ini menciptakan peluang bagi produk palsu untuk memasuki pasar, termasuk contoh-contoh ketika penjahat dunia maya menyematkan malware di perangkat palsu," ujar Kaspersky.

Baru-baru ini Kaspersky juga menemukan malware jenis Trojan Triada pada Hp Android yang dijual oleh pengecer tidak resmi. Beroperasi pada level firmware, malware ini memberi penyerang kendali penuh atas perangkat, memungkinkan pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, dan pengalihan panggilan tidak resmi.

Menurut Kaspersky, temuan ini semakin menegaskan risiko serius yang ditimbulkan oleh rantai pasokan yang disusupi.

Ketiga, volatilitas pasar membuka pintu bagi penipuan investasi.Menurut Kaspersky, di situasi seperti sekarang penipu dapat menyamar sebagai lembaga keuangan resmi, menjanjikan keuntungan tinggi yang 'terjamin' berdasarkan pengetahuan orang dalam, atau meluncurkan serangan phishing dan situs web palsu untuk mencuri informasi sensitif.

Cara menghindari risiko serangan siber

Kaspersky mengungkap ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi risiko serangan siber. Untuk membantu mengurangi risiko ini, konsumen harus:

  • Memverifikasi keabsahan penjual sebelum melakukan pembelian
  • Menggunakan metode pembayaran yang menawarkan perlindungan penipuan,
  • Tetap berhati-hati terhadap transaksi yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
  • Investor harus melakukan uji tuntas yang menyeluruh, mengandalkan sumber informasi yang bereputasi baik, dan terakhir
  • Bersikap skeptis terhadap penawaran yang tidak diminta yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |