Sri Mulyani Buka Suara soal China Ancam Negara Nego Tarif dengan AS

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani merespons ancaman China terhadap negara yang melakukan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS).

Ia menyebut sudah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan China Lan Fo'an di sela-sela lawatannya ke Amerika terkait ancaman itu. Sri Mulyani menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mempererat hubungan dengan Tiongkok.

"Beliau (menkeu China) mengundang saya untuk pergi ke Beijing," ungkapnya dalam Konferensi Pers KSSK secara virtual, Kamis (24/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tetap dalam posisi yang cukup netral, dihormati, dan diperhitungkan," tegas Sri Mulyani.

Meski akan memperkuat hubungan dengan China, sang Bendahara Negara menyebut AS juga merayu Indonesia. Wanita yang akrab disapa Ani itu mengklaim Amerika tetap ingin meningkatkan hubungan erat bersama Indonesia.

Ani menegaskan Indonesia berstatus sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Oleh karena itu, Indonesia tetap bakal menjaga hubungan baik dengan kedua negara ekonomi terbesar dunia itu.

"Ini merupakan daya tawar yang baik yang harus kita jaga. Tentu kalau perekonomian kita dengan kinerja yang relatif baik, terjaga, itu juga memberikan respek dan daya tawar yang baik dalam kita menghadapi situasi dunia yang begitu dinamis dan sangat fluid," tutur Ani.

Di lain sisi, Menkeu Sri Mulyani mengutip pernyataan Pemerintah AS yang mengobarkan perang tarif. Ia mengatakan AS mengaku sebenarnya tak ingin menciptakan krisis global.

"Amerika sendiri menyampaikan bahwa mereka tidak dalam kondisi krisis atau ingin menciptakan krisis, tapi ingin menciptakan perdagangan yang dianggap adil," ungkapnya.

"Jadi, banyak pembahasan hari ini adalah mengenai rezim perdagangan global yang adil dan reformasi dari World Trade Organization (WTO) agar dia mampu untuk mengakomodasi berbagai pressure politik maupun harapan dari semua negara anggotanya," sambung Ani.

Terlepas dari itu, China memang sempat mengecam dan mengancam sejumlah negara yang melakukan negosiasi terhadap tarif impor yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Beijing menyatakan bakal membalas negara yang melakukan negosiasi dengan AS. Upaya diskusi dengan Negeri Paman Sam diklaim mengorbankan mereka.

[Gambas:Video CNN]

"China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China," demikian pernyataan juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari AFP.

"Jika situasi itu terjadi, China tidak akan menerimanya dan akan melakukan tindakan balasan," tegas China.

China menjadi negara yang melawan keras aksi Trump dengan menetapkan tarif balasan. Imbasnya, Tiongkok dipukul dengan tarif impor yang sangat tinggi oleh AS, yakni mencapai 245 persen.

Sedangkan Indonesia dibebankan tarif resiprokal sebesar 32 persen. Namun, Indonesia memilih jalur negosiasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam masa penundaan tarif selama 90 hari sejak 9 April 2025.

(skt/agt)

Read Entire Article
| | | |