Temuan Vape Mengandung Obat Keras, Apa Itu Etomidate?

12 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Artis Jonathan Frizzy menjadi saksi dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba pada rokok elektrik atau vape. Polisi menemukan zat etomidate pada vape. Apa itu etomidate?

Jonathan terseret dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Hal ini bermula saat polisi dan Bea Cukai Bandara Soetta mengamankan vape yang mengandung obat keras jenis etomidate pada Maret lalu.

Penelusuran lebih lanjut membuat polisi dapat menangkap tiga tersangka BTR, EDS dan ER. Kemudian dari hasil pendalaman lanjutan, Jonathan diduga turut terlibat. Namun hingga kini statusnya masih sebagai saksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Statusnya masih saksi. Penyidik membutuhkan keterangan saksi JF," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (29/4).

Apa itu etomidate?

Rokok dengan tambahan etomidate sempat menghebohkan Thailand beberapa waktu lalu. Pemerintah Thailand sampai memberikan julukan 'rokok zombie'.

Etomidate merupakan zat sedatif yang digunakan dalam dunia medis. Biasanya, Etomidate digunakan dalam induksi anestesi umum dan intubasi sekuens cepat.

Selain itu melansir dari StatPearls, etomidate juga digunakan untuk mempertahankan anestesi dan untuk prosedur operasi singkat misalnya, kuretase.

Etomidate dapat menimbulkan rasa kantuk parah, pernapasan melambat,tekanan darah rendah yang berbahaya, mual, kebingungan, hilang kesadaran bahkan bisa berpotensi kematian.

Seperti dilansir dari Strait Times, di Thailand 'rokok zombie' banyak ditemukan di tempat hiburan dan dijual secara ilegal secara daring dan luring. Rokok dengan etomidate ini dipromosikan sebagai rokok yang bisa digunakan untuk sarana bersantai atau membantu tidur.

Conceptual shot of feet with a hospital information ring and tag representing deathIlustrasi. Etomidate bisa memicu rasa kantuk parah dan sejumlah masalah kesehatan bahkan sampai risiko kematian. (Getty Images/nico_blue)

Rokok elektronik sendiri sudah membawa dampak negatif buat kesehatan. Dampak bahaya ini tentu saja berlipat saat 'disuntikkan' obat berbahaya.

Penggunaan jangka panjang bisa mengganggu kelenjar adrenal, mengganggu fungsi kortisol dan mengakibatkan fungsi otot tidak normal bahkan setelah berhenti mengonsumsi.

[Gambas:Video CNN]

(els/els)

Read Entire Article
| | | |