CNN Indonesia
Rabu, 30 Apr 2025 19:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi menangkap 19 orang terkait aksi bentrokan diduga menggunakan senapan laras panjang di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
"Saat ini setidaknya ada 19 orang yang diamankan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade Ary mengatakan belasan orang itu kini tengah diperiksa secara intensif untuk dimintai keterangan terkait aksi bentrokan tersebut.
Dari hasil penyelidikan sementara, bentrokan bermula saat sekelompok orang mendatangi sebidang tanah di wilayah Kemang. Namun, kedatangan mereka dihalangi oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris.
"Ada salah satu pihak sekitar 20 orang mendatangi lokasi satu bidang tanah di Kemang Raya, satu pihak ini ingin memasuki satu bidang tanah tersebut, dan dihalangi oleh sekelompok ahli waris sehingga terjadi sedikit keributan. Ada aksi saling lempar, kemudian sebabkan sedikit kemacetan," tutur dia.
Ade Ary menyebut saat ini pihaknya masih terus menyelidiki aksi bentrokan tersebut. Termasuk, mengejar para pelaku lain yang terlibat.
"Nanti akan dilakukan pendalaman dan dilakukan pengejaran terhadap pihak-pihak lain," ujarnya.
Sementara itu, Ade Ary belum menjelaskan lebih lanjut terkait senapan-senapan laras panjang yang digunakan saat bentrokan.
"Nanti kita update," ucap dia.
Sebelumnya, di media sosial beredar video sejumlah pria terlibat bentrok yang menenteng senapan laras panjang di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Aba Wahid Key membenarkan kejadian itu terjadi pada Rabu pagi tadi. Diduga, bentrokan dipicu masalah sengketa lahan.
Wahid juga mengatakan pada pemeriksaan pada pagi tadi tak ditemukan dugaan senapan maupun senjata tajam di TKP. Namun, setelah video itu viral mereka kembali melakukan pengecekan.
"Viral belakangan [video yang memperlihatkan ada yang membawa senjata], setelah kondusif. Kita lagi selidiki, sebagaimana yang ada di video," ujar Wahid saat dihubungi.
(dis/kid)