Fakta-fakta Terbaru Perang India vs Pakistan

5 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

India meluncurkan rudal ke Pakistan pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat. Islamabad tak tinggal diam, mereka membalas dengan menembak jatuh lima jet tempur New Delhi.

Angkatan Bersenjata Pakistan menyatakan terdapat enam titik yang menjadi target India. Namun, sejumlah sumber menyebut ada sembilan titik.

Pakistan berulang kali mengutuk India dan menyatakan akan mengambil tindakan yang sepadan di waktu dan tempat yang ditentukan. Komunitas internasional memantau ketat situasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika situasi tak kunjung reda, konflik ini menambah kekacauan di tengah perang Rusia-Ukraina dan agresi Israel di Palestina.

Berikut fakta-fakta terkini perang India vs Pakistan.

Serangan India "aksi perang"

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut serangan India ke negara yang dipimpin sebagai aksi perang.

"Pakistan punya hak memberi tanggapan atas tindakan perang yang dimulai India dan tanggapan sudah diberikan," kata Sharif, dikutip Al Jazeera.

Dalam rilis resmi, Kementerian Luar Negeri Pakistan juga menyebut tindakan India membawa dua negara yang punya persenjataan nuklir ini ke konflik besar.

"Tindakan gegabah India telah membawa kedua negara bersenjata nuklir itu lebih dekat ke konflik besar," demikian menurut Kemlu, dikutip Al Jazeera.

Pakistan memiliki 170 senjata nuklir dan India punya 180 senjata nuklir. Kedua negara ini sempat melakukan uji coba nuklir dan sedang membangun kekuatan nuklir.

Korban tewas 43

Sebanyak 43 orang tewas usai India dan Pakistan saling tembak menggunakan artileri berat di sepanjang perbatasan.

Pakistan menyatakan 31 warga sipil tewas imbas serangan negara tetangganya, sementara menyebut 12 orang tewas karena serangan penembakan yang dilakukan pasukan Pakistan.

Tak ada WNI jadi Korban

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi dan Islamabad memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ketegangan India dan Pakistan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha telah menjalin komunikasi dengan KBRI di wilayah terdampak.

"Hingga saat ini, tak ada WNI yang menjadi korban," kata Judha dalam pernyataan resmi pada Rabu.

Reaksi dunia

Komunitas internasional ramai-ramai menyesalkan eskalasi itu. China misalnya, meminta semua pihak untuk menahan diri.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menyebut India dan Pakistan akan selalu menjadi tetangga satu sama lain. Mereka juga merupakan tetangga dekat Negeri Tirai Bambu.

"China menentang segala bentuk terorisme. Kami mendesak kedua pihak untuk bertindak demi kepentingan yang lebih besar, tetap tenang, menahan diri, dan tak mengambil tindakan yang memperumit situasi," kata juru bicara Kemlu China, dikutip Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengamati dengan seksama situasi antara India dan Pakistan.

"Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis," demikian rilis resmi Kemlu.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan siap melakukan apapun untuk mencegah ketegangan meningkat.

India gelar latihan Hansip

India menggelar latihan pertahanan sipil usai melancarkan serangan atau Operasi Sindoor ke Pakistan pada Rabu.

CNN melaporkan otoritas di seluruh negara bagian India menggelar latihan pertahanan sipil yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tim tanggap bencana, hingga pelajar.

Latihan tersebut digelar di 244 lokasi mencakup pelatihan sirene darurat, prosedur evakuasi, dan bersiaga ketika terjadi pemadaman listrik.

(isa/dna)

Read Entire Article
| | | |