CNN Indonesia
Rabu, 14 Mei 2025 09:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
BYD Indonesia buka suara terkait kasus kebakaran yang dialami salah satu konsumen pengguna mobil listrik Seal di kawasan Jakarta Barat, Selasa (13/5).
"Dan perlu kami klarifikasi bahwa yang terjadi adalah insiden asap dan bukan berasal dari api seperti beberapa foto yang beredar, di mana memperlihatkan pantulan lampu mobil berwarna merah pada asap tersebut," kata Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia melalui pesan singkat, Rabu (14/5).
Luther tak mengurai lebih lanjut insiden tersebut. Ia hanya menyatakan jika musibah itu telah teratasi berkat dukungan semua pihak. Selain itu Seal milik konsumen yang mengeluarkan asap juga telah dijemput oleh teknisi BYD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini kata dia pihak BYD tengah melakukan investigasi untuk menemukan penyebab salah satu produk mereka yang tiba-tiba keluar asap kala parkir tersebut.
"Saat ini tim aftersales BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan identifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut," ucap dia.
"Mudah-mudahan dapat segera kami informasikan ke publik," tutur Luther menambahkan.
Luther menambahkan BYD mengaku prihatin serta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada konsumen.
Terbakar diduga akibat baterai korsleting
BYDSeal yang tengah parkir di Jalan Katalis, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat tiba-tiba mengeluarkan asap disertai api, Selasa (13/5). Kejadian itu sekitar pukul 04.18 WIB.
Gulkarmat Jakbar langsung menurunkan enam unit kendaraan pemadam dengan 30 personel untuk memadamkan api.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan mobil terbakar diduga karena korsleting baterai.
"Mobil di garasi rumah tidak terpakai selama 3 hari tiba - tiba mengeluarkan asap. Diduga karena fenomena listrik pada baterai mobil listrik," kata Syarifudin.
Menurutnya berdasarkan informasi yang dihimpun juga terdengar adanya ledakan dari mobil listrik yang diimpor dalam bentuk CBU dari China itu.
"Terdengar ledakan, kemudian pemilik melapor dengan menelpon ke Sektor Kembangan dan langsung ditindaklanjuti petugas," ucap Syarifudin.
(ryh/mik)