Siapa Pemilik Indonesia Airlines yang Disebut Hoaks oleh Kemenhub?

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa kabar soal maskapai baru bernama Indonesia Airlines tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa bahkan menyebut informasi terkait maskapai tersebut sebagai hoaks.

"Gak ada kelanjutannya, enggak ada. Hoaks! Ngapain kita tanggapi? Sudah hoaks itu, gak jelas!" ujar Lukman usai rapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (22/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan Kemenhub belum pernah menerima dokumen permohonan izin dari pihak yang mengatasnamakan Indonesia Airlines.

"Enggak ada aplikasi juga (dari Indonesia Airlines ke Kementerian Perhubungan), gak ada pengajuan (izin)," tegasnya.

Pernyataan tersebut sekaligus menepis klaim dari pihak yang sebelumnya mengumumkan rencana peluncuran maskapai tersebut ke publik.

Kemenhub menyatakan untuk menjalankan usaha angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia, setiap perusahaan wajib memiliki Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal serta Air Operator Certificate (AOC), sesuai ketentuan regulasi yang berlaku.

Lantas, siapa pemilik Indonesia Airlines?

Meski disebut belum mengantongi izin, publik tetap dibuat penasaran dengan sosok di balik maskapai ini.

Berdasarkan laporan Radio Republik Indonesia (RRI), Indonesia Airlines dimiliki oleh seorang pengusaha asal Aceh bernama Iskandar.

Ia lahir di Bireuen, Aceh pada 7 April 1983 dan memulai karier di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias setelah tsunami melanda wilayah tersebut.

Iskandar kemudian bergabung dengan PT PLN (Persero) pada 2006-2009, sebelum beralih ke sektor perbankan dan asuransi.

Pada 2015, ia kembali terjun ke proyek-proyek kelistrikan di Indonesia, dan kemudian mendirikan Calypte Holding Pte Ltd, perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian yang berbasis di Singapura.

Calypte disebut sebagai induk dari Indonesia Airlines. Iskandar, selain sebagai pendiri, juga menjabat sebagai Executive Chairman perusahaan tersebut.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis beberapa waktu silam, ia menyebut Indonesia Airlines akan fokus pada penerbangan internasional dan berbasis di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

[Gambas:Video CNN]

"Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional," ujar Iskandar.

Ia juga mengklaim maskapai akan mengoperasikan 20 armada pada tahap awal. Armada tersebut terdiri dari 10 pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

Ia juga menyebut layanan kabin akan menjadi salah satu prioritas maskapai. Untuk mendukung hal ini, Iskandar mengklaim telah merekrut manajer awak kabin dari British Airways, yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA), serta wakil manajer awak kabin dari Emirates.

Meski pernyataan tersebut sempat ramai diperbincangkan, Kemenhub tetap menegaskan belum ada proses resmi yang diajukan oleh pihak manapun terkait pendirian Indonesia Airlines.

Semua kegiatan usaha angkutan udara niaga berjadwal, menurut Kemenhub, hanya bisa dijalankan setelah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2021 dan Nomor 33 Tahun 2022.

(del/agt)

Read Entire Article
| | | |