Jakarta, CNN Indonesia --
Pakar perjalanan yang juga salah satu pendiri Lonely Planet, Tony Wheeler, mengungkapkan empat destinasi yang tidak akan dia kunjungi lagi dalam waktu dekat, salah satunya Bali.
Lonely Planet adalah platform sekaligus sebuah perusahaan media perjalanan ternama dunia dengan berbagai bentuk produk dan layanan.
Dalam sebuah blog berjudul "Saya Tidak Akan Pergi ke Sana Lagi", petualang berusia 78 tahun itu menempatkan negara terbesar di dunia alias Rusia, di bagian atas daftar tempat yang tidak akan dikunjunginya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pasti tidak akan kembali ke Rusia, selama mereka berteman dengan Korea Utara dan AS untuk menyerang Ukraina. Dan selama Putin terus membunuh orang-orang yang tidak bersalah," tulis Tony Wheeler di blog-nya.
"Tentu saja ada banyak kematian warga Ukraina, tetapi ada juga 27 warga Australia di antara 298 penumpang dan awak yang tidak bersalah di Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh oleh anak buah Putin pada tahun 2014." kata Wheeler, yang memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Australia dan Inggris.
Setelah Rusia, destinasi yang masuk daftar tidak akan dikunjungi lagi oleh Wheeler adalah Arab Saudi.
"Begitu banyak alasan mengapa saya tidak ingin pergi ke sana (Saudi) lagi, entah itu pembunuhan jurnalis (Jamal Khashoggi di Istanbul) atau usai membaca The New York Times untuk laporan tentang orang Saudi yang membunuh pekerja rumah tangga dari Afrika Timur," ujarnya, seperti dikutip Independent.
"Atau dalam perjalanan saya sendiri ke Somaliland pada tahun 2022, saya menemukan cheetah yang diselamatkan dari pengiriman ke Arab Saudi untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan, dan kemudian dibunuh ketika mereka tumbuh terlalu besar. Siapa yang tahu Somaliland memiliki cheetah? Siapa yang begitu bodoh untuk berpikir mereka mungkin menjadi hewan peliharaan yang baik? Arab Saudi? Tidak, terima kasih," tulisnya lagi.
Wheeler mengunjungi Arab Saudi pada tahun 2002 dan Rusia pada tahun 2013. Lalu, daftar destinasi selanjutnya yang tidak akan dikunjungi Wheeler adalah Amerika Serikat.
Hal itu karena Donald Trump kembali terpilih sebagai untuk masa jabatan kedua sebagai Presiden AS. Selama Trump dan kroni-kroninya menjalankan Negeri Paman Sama, Wheeler benar-benar tidak ingin pergi ke AS lagi.
"Meskipun telah menghabiskan hampir 10 tahun hidup saya di AS (Midwest, East Coast, West Coast) dan meskipun memiliki banyak teman Amerika, saat ini saya senang meninggalkan AS di urutan paling bawah daftar saya. Selama Trumpistan (Trump dan kroninya) bahu-membahu dengan Rusia dan Korea Utara dalam menimbulkan kekacauan di dunia, terlepas dari tarif yang gila-gilaan - maaf, tetapi tidak, terima kasih," ujar dia.
Tujuan keempat dalam daftar destinasi yang tidak akan didatangi Wheeler adalah Bali. Meski mengakui Bali sangat indah, tapi lalu lintas di Pulau Dewata bikin dia kapok berkunjung lagi.
"Ada begitu banyak hal bagus tentang pulau Indonesia itu dan saya baru saja menghadiri reuni penulis perjalanan yang hebat di sana," tuturnya.
"Tetapi sampai mereka (Bali) membereskan kemacetan yang tidak masuk akal itu, saya tidak ingin kembali. Kecuali ada alasan yang sangat bagus untuk menyeret saya ke sana," tulis Wheeler.
(wiw)